Kamis, 04 Juli 2013

si gadis lolly

Si gadis lolly part1
hari sudah mulai remang2 & kolam sdh sepi. pelatih kembali memanggil cindy gulla (bukan member JKT48) masuk ke dlm kolam. cindy pun nyebur kembali.“ok skrg begini caranya.” pelatih membalikkan badan cindy membelakanginya.diluruskannya kedua tangan cindy ke depan. “diam ya. jangan bergerak. ini kuda2 namanya.” hardiknya. cindy menurut.
dgn diamnya cindy, pelatih dgn mudah menggerayangi tubuh cindy kemana2.dipeluknya cindy dgn erat dari belakang. dibukanyakedua paha cindy. diselipkannya kemaluannya menempel ke selangkangan cindy. kedua tangannya lgs sibuk meremas2 buah dada cindy yg msh kecil.lalu tangan kanannya menyelusup masuk ke swim suit cindy yg berwarna putih. dikeluarkannya buah dada cindy dan diremas2 dgn ganas. cindy mulai merasa gelisah. dia meronta2.tapi pelatih tentu jauh lebih kuat. dibekuknya cindy dari belakang dgn tangan kirinya. tangan kanannya menyelusup lagi lewat celana swimsuit cindy dan langsung ke vagina cindy. diselipkannya jari2nya masukke sana.
cindy menjerit dan meronta2 tapi tak berdaya melepaskan diri. air berkecipak2 dgn dashyat. sementara tangan pelatih semakinkuat meremas dada dan kemaluan cindy.
“jangan pak…………. sakit……….. ampun…………. tolong…………. tolong!!!!” cindy menjerit2 dan merintih kesakitan.pelatih makin kuat mengocok jari2nya memasuki liang vaginanya.
tubuh cindy bagai terpanggang. tubuh yg mungil itu menggelepar2dlm air yg dingin. sementara gerakan tangan pelatih makin kuat di kemaluannya. “sakit paaaaaak……….. akh! aaaaaaaakkkkh!……………… ampuuuuuuuuun…… aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………… …… ampuuuuuunnnnnnnn…………….” jeritan cindy bercampur dgn suara gelepar air di dlm kegelapanitu.
setelah 20 menit bertarung dgn pelatih utk melepaskan diri, akhirnya cindy kehabisan seluruh tenaganya. tubuhnya lemas dan sakit semua. berkali2 pula dia sdh menelan air kolam renang dan tersedak2. belum lagi rasa sakit didada dan kemaluannya krn diremas2 dgn ganas oleh pelatihnya.
cindy lunglai dan pasrah sepasrah2nya………dia tak tau apa yg akan terjadi atas dirinya. dia tau akan ada bahaya menantinya.tapi dia sdh benar2 kehabisan tenaga.
akhirnya dibiarkannya pelatihnya memeluk tubuhnya dari belakang. melihat cindy telah lunglai sang pelatih tersenyum. dibaliknya tubuh cindy menghadap dirinya. buah dada cindy sdh keluar dari balik swim suit putihnya. putingnya sdh mancung dan berwarna merah muda.
diangkatnya tubuh lunglai cindy. diciumi dan dilumat2nya payudara cindy dgn ganas. cindy melenguh dan menjerit kesakit. dia berusaha meronta2 lagi. tapi tenaganya sdh benar2 terkuras. yg bisa dilakukan hanya menggigitbibirnya kuat2 menahan sakit akibat gigitan sang pelatih di payudaranya.
pelatih sdh benar2 on melihat cindy sdh tak berdaya.ditenggelamkannya kepala cindy ke dalam air dan dia menyusul masuk ke dalam air. di dlm air dipelorotkannya swim suit putih cindy. terlihat tubuh mulus dan putih cindy yg sdh hampir pingsan tak berdaya. segera diangkatnya kembali tubuh molek itu.
cindy megap2 keluar dari air. dia sdh telanjang bulat dan berada dlm pelukan pelatihnya. “ampun pak…………… ampun……………. jangan pak………….” rintihnya lemas. pelatih tersenyum.
“kamu cantik dan molek . sdhlama saya ingin merasakan tubuhmu. mulai skrg kamu hrs menuruti kemauanku. kalo tidak, kamu akan rasakan akibatnya. paham???” hardiknya.
cindy mengangguk lemah. dia sdh benar2 lunglai tak berdaya.
pelatih langsung memelorotkan celana renangnya. penisnya sdh gak tahan utk menikmati vagina cindy. dipeluknya cindy kuat2. diangkat tubuh cindy, lalu diambleskan tepat di penisnya yg sdh tegak perkasa.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA KKKKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!!!!! AAAAAAAAAAAAAAMMMMMMMMMMMMPPPPPPPPPPPPPPUUUUUUUUUU UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUNNNNNN…. ………!!” cindy menjerit dan berkelojotan mencoba menaiki tubuh pelatih. tapi pelatih semakin kuat mengambleskan tubuhnya ke penisnya.
cindy gemetar kesakitan. pelatih tersenyum puas. sdh dia perawanigadis imut dan cantik ini. dgn kalap langsung disodok2nya tubuh cindy. diputarnya cindy hingga punggung cindy menempel ke dinding kolam. dan di sana diperkosanya cindy dgn brutal.
amat sangat brutal. amat sangat sadis dan brutal.
cindy menangis semalaman selamaperkosaan itu berlangsung di dalam dinginnya air kolam renang…………………….
cindy yang sdh lemas lunglai tak berdaya hanya bisa pasrah membiarkan sang pelatih menikmati tubuhnya di dalam air. Seluruh rasa sakit yang dirasakannya mengalahkan rasa dinginnya air kolam renang malam itu. cindy hanya bisa menangis dan merintih tak berdaya. Di dalam hatinya dia berharap semoga semua kejadian ini cepat usai dan hanya mimpi buruk belaka.
Pelatih itu terus bergoyang dan memompa tubuh kecil cindy tanpahenti. Tubuh cindy terlontar kesana-kemari tak berdaya. Berkali-kali dia nyaris tenggelam dan meminum air kolam yang dingin. Berkali-kali pula pelatih mengangkat tubuh cindy, menempelkannya kembali ke dinding kolam dan memompanya kembali.
Bibir cindy dipagut dan dikulum dengan ganas. buah dadanya yang baru tumbuh pun memar-memar dihujani gigitan dan cupangan pelatihnya. cindy sdh tak berdaya untuk menolak. Dia pasrah hamper pingsan.
Setelah hampir 1 jam memompa tubuh kecil itu, sang pelatih mulai menunjukkan tanda2 akan orgasme. Pompaannya semakin kuat dan semakin ganas. lalu tiba2dia menghentak dan mencengkeram tubuh kecil itu kuat2. “Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrggggghhhhhhhhhhh!!”
Dan cindy merasakan sesuatu yang menancap di bawah sana menyemprotkan sesuatu yang panas bagai lahar.
cindy memang masih sangat polos dan tidak mengetahui apakah “sesuatu” dan “sesuatu” di dalam kemaluannya itu. Yang ia tau hanya bahwa “sesuatu” itu sangat menyakitkan dirinya…………….
Setelah puas berejakulasi di dalamvagina cindy yang masih sangat sempit dan memeluk tubuh kecil itu selama beberapa lama, pelatih mulai kembali ke alam kesadarannya. Ditatapnya mahluk kecil di hadapannya. cindy menutup matanya dengan tak berdaya. Ia memang hamper pingsan dan kehabisan nafas. Diciuminya wajah cindy yang cantik itu. Bibir cindy gemetaran diciumi dengan lahap oleh pria yang usianya hampir 3x umurnya itu, tapi sekujur tubuhnya sudah kaku kram oleh air yang sangat dingin dan shock yg demikian berat.
Pelatih melepaskan penisnya dari dalam tubuh cindy. Dipeluknya dandibopongnya cindy keluar kolam renang. cindy pasrah tak berdaya. Di tepi kolam diletakkannya tubuh kecil itu di lantai. Lalu pelatih menceburkan diri mengambil swim suit cindy dancelana renangnya yg sdh mengambang cukup jauh.
Ketika naik kembali, ditatapnya tubuh cindy yang tak berdaya di tepi kolam. “Anak ini memang cantik luar biasa. Siapapun pasti langsung ngaceng dan ingin menikmati tubuhnya. Beruntung sekali aku.” Pikirnya dalam hati.
Lalu digendongnya tubuh cindy masuk ke wash room pria. Dimandikannya cindy yang terus terkulai tak berdaya dengan busasabun. Tubuh kecil itu begitu indahdan mengkilap diterpa cahaya lampu. Cupangan2 merah di leher, dada dan perutnya begitu merah kehitam-hitaman. Pelatih tersenyum bak srigala yang bangga.
Dan di bawah shower, juga di depan kaca dinding yang lebar, dinikmatinya kembali tubuh tak berdaya itu. Kenikmatan demi kenikmatan dalam setiap hentakannya. Juga setiap rintihandan lenguhan cindy yang mengiringi ibarat suara2 surga yang begitu indah terdengar.
Setelah puas mengisi kemaluan cindy berkali2 dengan spermanya,pelatih memandikan cindy lagi, mengenakan bajunya, dan mengantarkan cindy dengan mobilnya.
“Ingat cin, jangan cerita ke siapa2 ya! Awas kamu! Kalo sampe bocor,lihat apa yang akan aku perbuat padamu! Paham??!” hardiknya.
cindy mengangguk lemah dengan air mata yang terus mengaliri pipinya yang putih. Bibirnya yang sudah pucat memutih gemetar ketakutan. “Iya pak…. Saya paham….” Bisiknya lemah.]

Kisahsedih Delima

namaku delima. Aku memiliki wajah yang sedikit indo didukung dengan badanku yang kata teman-temanku seksi. Aku baru saja lulus SMU. Cerita ini adalah pengalaman sewaktu aku masih duduk di bangku SMA kelas 1. Hari ini pelajaran yang diberikan belum terlalu banyak karena kami masih dalam tahap transisi dari murid SMP menjadi murid SMU. Tak terbayang olehku dapat masuk ke SMU yang masih tergolong favorit di ibu kota ini. Impianku sejak dulu adalh memakai seragam putih abu-abu karena seragam ini memiliki model rok yang lebih membuatku kelihatan seksi.

Diantara teman-teman baruku ada seorang cowok yang amat menarik perhatianku, sebut saja namanya Indra. Membayangkan wajahnya saja bisa membuatku terangsang. Aku sering melakukan masturbasi sambil membayangkan Indra. Walaupun sering bermasturbasi tapi saat itu aku belum pernah bercinta atau ngentot, bahkan petting juag belum. Entah setan apa yang masuk ke dalam otakku hari itu karena aku berencana untuk menyatakan cinta kepada Indra. Maka saat istirahat aku memanggil Indra.

"Dra, gue nggak tahu gimana ngomongnya.."
Aku benar-benar kalut saat itu ingin mundur tapi sudah telat.
"Dra gue sayang sama elo, lo maukan jadi cowok gue?"
Aku merasa amat malu saat itu, rasanya seperti ditelanjangi di kelas. Indra hanya tersenyum, "Nanti aja ya gue jawabnya pas pulang".

Selama jam pelajaran pikiranku tak menentu, "Gimana kalau Indra enggak mau?" dalam hatiku, "Pasti gue jd bahan celaan!" berbagai pertanyaan terus mengalir di otakku. Untungnya pelajaran belum begitu maksimal. Bel pulang pun berdering, jantungku berdegup cepat. Aku hanya duduk menunggu di bangkuku, aku tidak memiliki keberanian untuk menghampiri Indra dan menanyakan jawabannya. Saat kelas sudah berangsur sepi Indra menghampiriku, "Bentar ya delima, gue dipanggil bentar" katanya. Aku menunggu sendirian di kelas.
"Jangan-jangan Indra ingin agar sekolah sepi dan mengajakku bercinta?" kepalaku penuh pertanyaan. Hingga aku sama sekali tidak dapat berpikir sehat. Dalam penantianku tiba-tiba ada orang datang. Aku kecewa karena bukan Indra yang datang melainkan Malik dan faris dari kelas I-3. Mereka menghampiriku, Malik di depanku dan faris disampingku. Perlu diketahui mereka bisa dikatakan sangat jauh dari tampan. Dengan kulit yang hitam dan badan yang kurus kering, aku rasa akan menyulitkan mereka untuk mendapatkan pacar di sekolah ini.

"Lagi nugguin Indra delima?" kata Malik.
"Koq tahu?" kataku.
"Tadi Indra cerita."
Apa-apaan nih Indra pake cerita segala dalam hatiku.
"Lo suka sama Indra ya delima?" tanya Malik lagi. Aku cuma diam saja.
"Koq diem?" kata faris.
"Males aja jawabnya," kataku.

Perasaan bt mulai menjalar tapi aku harus menahan karena pikirku faris dan Malik adalah teman Indra.

"Koq lo bisa suka sama Indra sih delima?" tanya faris tapi kali ini sambil merapatkan duduknya kepadaku dan menaruh tangannya di pahaku.
"Indra ganteng dan enggak kurang ajar kayak lo!" sambil menepis tangannya dari pahaku.
"Kurang ajar kaya gimana maksud lo?" tanya faris lagi sambil menaruh tangannya lagi di pahaku dan mulai mengelus-elusnya.
"Ya kayak gini!" jawabku sambil menunjuk tangannya tapi tidak menepisnya karena aku mulai terangsang dan berpikir mungkin mereka disuruh Indra.
"Tapi enak kan?" kali ini Malik ikut bicara.

faris mulai mengelus-elus pangkal pahaku. Aku pura-pura berontak padahal dalam hati aku ingin dia melanjutkannya.
"Sudah jangan sok berontak," kata Malik sambil menunjukkan cengiran lebarnya.
Makin lama usapannya membuatku membuka lebar pahaku.
"Tadi bilang kita kurang ajar, eh sekarang malah ngangkang."
"Nantangin yah?" kata Malik.

Dia menggeser bangku di depan mejaku dan mulai masuk ke kolong mejaku. Sekarang faris berganti mengerjai payudaraku, tangan kirinya mengusap payudara kananku sedangkan mulutnya menciumi dan menghisap payudara kiriku sehingga seragamku basah tepat di daerah payudaranya saja. Malik yang berada di kolong meja menjilat-jilat paha sampai pangkal pahaku dan sesekali lidahnya menyentuh memekku yang masih terbungkus CD tipisku yang berwarna putih. Perbuatan mereka membuatku menggelinjang dan sesaat membuatku melupakan Indra. faris melepas kancing kemeja seragamku satu persatu dan kemudian melempar seragam itu entah kemana. Merasa kurang puas ia pun melepas dan melempar braku. Lidahnya menari-nari di putingku membuatnya menjadi semakin membesar.

"Ough ris sudah dong, gimana nanti kalau ketauan," kataku
"Tenang aja guru sudah pada pulang," kata Malik dari dalam rokku.

Sedangkan faris terus mengerjai kedua payudaraku memilinnya, meremas, memghisap, bahkan sesekali menggigitnya. Aku benar-benar tak berdaya saat ini, tak berdaya karena nikmat. Aku merasakan ada sesuatu yang basah mengenai memekku, aku rasa Malik menjilatinya. Aku tak dapat melihatnya karena tertutupi oleh rokku.

Perlakuan mereka sungguh membuatku melayang. Aku merasa kemaluanku sudah amat basah dan Malik menarik lepas CDku dan melemparnya juga. Ia menyingkap rokku dan terus menjilati kemaluanku. Tak berapa lama aku merasa badanku menegang. Aku sadar aku akan orgasme. Aku merasa amat malu karena menikmati permainan ini. Aku melenguuh panjang, setengah berteriak. Aku mengalami orgasme di depan 2 orang buruk rupa yang baru aku kenal.

"Ha.. ha.. ha.. ha.." mereka tertawa berbarengan.
"Ternyata lo suka juga yah?" kata faris sambil tertawa.
"Jelaslah," sambung Malik.
"SMP dia kan dulu terkenak pecunnya," kata-kata mereka membuat telingaku panas.

Kemudian mereka mengangkatku dan menelentangkanku di lantai. Mreka membuka pakaiannya. Oh.. ini pertama kalinya aku melihat kontol secara langsung. Biasanya aku hanya melihat di film porno. Malik membuka lebar pahaku dan menaruh kakiku di atas pundaknya. Pelan-pelan ia memasukkan kontolnya ke liang senggamaku.

"Ough, sakit Lik," teriakku.
"Tenang delima, entar juga lo keenakan," kata Malik.
"Ketagihan malah," sambung faris.

Perlahan-lahan ia mulai menggenjotku, rasanya perih tapi nikmat. Sementara faris meraih tanganku dan menuntunnya ke kontol miliknya. Ia memintaku mengocoknya. Malik memberi kode kepada faris, aku tidak mengerti maksudnya. faris mendekatkan kontolnya kemulutku dan memintaku mengulumnya. Aku mejilatinya sesaat dan kemudian memasukkannya ke mulutku.

"Isep kontol gue kuat-kuat delima" katanya.

Aku mulai menghisap dan mengocoknya dengan mulutku. Tampaknya ini membuatnya ketagihan. Ia memaju mundurkan pinggangnya lebih cepat. Disaat bersamaan Malik menghujamkan kontolnya lebih dalam.

"Mmmffhh" aku ingin berteriak tapi terhalang oleh kontol faris.

Rupanya arti dari kode mereka ini, agar aku tak berteriak. Aku sadar kevirginanku diambil mereka, oleh orang yang baru beberapa hari aku kenal.

"Ternyata masih ada juga anak SMP SB yang masih virgin"
"Memek cewek virgin emang paling enak," kata Malik.

Dia menggenjotku semakin liar, dan tanpa sadar goyangan pinggulku dan hisapanku terhadap kontol faris juga semakin cepat. Tak lama aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Akupun menjadi sangat lemas tapi karena goyangan Malik. Malik semakin liar akupun juga tetap bergoyang dan menghisap dengan liarnya. Tak lama Malik menarik keluar kontolnya dan melenguh panjang disusul derasnya semprotan maninya ke perutku. Ia merasa puas dan menyingkir.

Sudah 45 menit aku menghisap kontol faris tapi ia tak kunjung orgasme juga. Ia mencabut kontol dari mulutku, aku pikir ia akan orgasme tapi aku salah. Ia telentang dan memintaku naik diatasnya. Aku disetubuhi dengan gaya woman on top. Aku berpegangan pada dadanya agar tidak jatuh, sedangkan faris leluasa meremas susuku. Sekitar 10 menit dengan gaya ini tiba-tiba Malik mendorongku dan akupun jatuh menindih faris. Malik menyingkap rokku yang selama bergaya woman on top telah jatuh dan menutupi bagian bawahku. Ia mulai mengorek-ngorek lubang anusku. Aku ingin berontak tapi aku tidak ingin saat ini selesai begitu saja. Jadi aku biarkan ia mengerjai liang duburku.

Tak lama aku yang sudah membelakanginya segera dipindah. Kontolnya masuk ke dalam anusku dengan ganas dan mulai mengaduk-aduk duburku. Tubuhku betul-betul terasa penuh. Aku menikmati keadaan ini. Sampai akhirnya ia mulai memasukkan penuh kontolnya ke dalam anusku. Aku merasakan perih dan nikmat yang tidak karuan. Jadilah aku berteriak sekeras-kerasnya. Aku yang kesakitan tidak membuat mereka iba tetapi malah semakin bersemangat menggenjotku. Sekitar 15 menit mereka membuatku menjadi daging roti lapis dan akhirnya aku orgasme lagi untuk yang kesekian kalinya. Kali ini aku berteriak amat keras dan kemudian jatuh lemas menindih faris. Saat itu penjaga sekolah masuk tanpa aku sadar dan menonton aku yang sedang dikerjai 2 orang biadab ini.

Goyangan mereka semakin buas menandakan mereka akan segera orgasme. Aku yang sudah lemas hanya bisa pasrah saja menerima semua perlakuan ini. Tak lama mereka berdua memelukku dan melenguh panjang mereka menyemprotkan maninya di dalam kedua liangku. Aku dapat merasakan cairan itu mengalir keluar karena memekku tidak cukup menampungnya. Mereka mencabut kedua kontol mereka. Aku yang lemas dan hampir pingsan langsung tersadar begitu mendengar faris berkata.

"Nih giliran Pak Maman ngerasain delima"

Aku melihat penjaga sekolah itu telah telanjang bulat dan kontolnya yang lebih besar dari faris dan Malik dengan gagahnya mengangkangiku seakan menginginkan lubang untuk dimasuki. Ia menuntun kontolnya ke mulutku untuk kuhisap. Aku kewalahan karena ukurannya yang sangat besar. Melihat aku kewalahan tampaknya ia berbaik hati mencabutnya. Tetapi sekarang ia malah membuatku menungging. Ia mengorek-ngorek kemaluanku yang sudah basah sehingga makin lama akupun mengangkat pantatku. Aku sungguh takut ia menyodomiku.

Akhirnya aku bisa sedikit lega saat kontolnya menyentuh bibir kemaluanku. Dua jarinya membuka memekku sedangkan kontolnya terus mencoba memasukinya. Entah apa yang aku pikirkan, aku menuntun kontolnya masuk ke memekku. Ia pun mulai menggoyangnya perlahan. Aku secara tak sadar mengikuti irama dari goyangannya. Rokku yag tersinggkap dibuka kancingnya dan dinaikkannya sehingga ia melepas rok abu-abuku melalui kepalaku. Saat ini aku telah telanjang bulat. Tangannya meremas payudaraku dan terus menggerayangi tubuhku. Disaat-saat kenikmatan aku tak sengaja menoleh dan melihat Indra duduk di pojok. nabilah teman sebangkuku mengoralnya yang lebih mengagetkan ia memegang handycam dan itu mengarah ke diriku. Aku kesal tapi terlalu horny untuk berontak. Akhirnya aku hanya menikmati persenggamaan ini sambil direkam oleh orang yang aku sukai.

Pak Maman semakin ganas meremas dadaku gerakannya pun semakin cepat. Tapi entah kenapa dari tadi aku selalu lebih dulu orgasme dibandingkan mereka. Aku berteriak panjang dan disusul Pak Maman yang menjambak rambutku kemudian mencabut kontolnya dan menyuruhku meghisapnya. Ia berteriak tak karuan. Menjambakku, meremas-remas dadaku sampai akhirnya ia menembakkan maninya di mulutku. Terdengar entah Malik, faris, atau Indra yang berteriak telan semuanya. Aku pun menelannya. Mereka meninggalkanku yang telanjang di kelas sendirian. Setelah mereka pergi aku menangis sambil mencari-cari seragamku yang mereka lempar dan berserakan di ruang kelas. Aku menemukan braku telah digunting tepat di bagian putingnya dan aku menemukan CDku di depan kelas telah dirobek-robek. Sehingga aku pulang tanpa CD dan bra yang robek bagian putingnya. Di dekat tasku ada sepucuk memo yang bertuliskan.

'Terima Kasih, teman-teman gue BOLEH PAKE BADAN LO, LO LEBIH COCOK JADI PECUN gue DARIPADA JADI CEWEk gue.'
Tertanda Indra.

Nabilah pelajar Smp

Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku nabilah. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku.

Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.

Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.

Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota.

Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.

Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil.

Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film.

Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya .
Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.

"Nab .kamu sayang aku enggak?"tanyanya padaku. "Eh..emang kenapa, Din ?"kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi "Aku pengen kayak gitu ."kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi.

Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding ."nabilah?"kata Dino lagi. "Eh enggak ah enggak mau malu ."kataku. "Malu sama siapa?"kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. "Malu sama Agus dan Anggi tuh "kataku. "Ah mereka aja cuek ayo dong nabilah aku sudah enggak tahan nih "kata Dino. "Ah..jangan ah "kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka.

Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini ."Buka Bhnya, ya sayang "pinta Dino.

Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus "Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa"kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku "Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti .
"kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, mereka sekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila "Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih "pinta Dino. "Jangan Din takut ."kataku. "Takut apa sayang?"kata Dino. "Takut hamil "kataku. "Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah "katanya.

Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku.

Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku"Ah..sakit, pelan-pelan, Din.."teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . "Din, isep dong punyaku "pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. "Ah..enggak ah "kataku menolak. "Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh "pinta Dino memelas.

Cerita Dewasa Pecah Perawan Darah Anak SMP Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. "Ayo dong nabilah sayang "pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal "Hisap dong sayang seperti kamu makan permen "Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .

kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. "Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan .." erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak"Aduuh sakit Din pelan-pelan dong " Gairah semakin meninggi .

aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku ."Ahhh perih Din "kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. "Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok "katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali "Terus Din Terus ahhhh ah .enak ."kataku.

Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati ."Din ah.ah .aku aku ."entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa "Keluarkan saja sayang kamu mau keluar ."kata Dino. "Ahh iya Din aku mau keluar .."tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .

Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. "Satu nol, sayang"kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa "Kenapa dicopot Din.."tanyaku. "Kita coba doggy style, sayang "jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku.

Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? "Mau ngapain Din "tanyaku penasaran ."Seperti Anggi dan Agus lakukan, nabilah aku ingin menyodomimu sayang "jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil.

Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku "Aduuuh sakit Din "kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku.

"Tenang sayang nanti juga enggak sakit "jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku "Aduuuhh sakiiiitt "kataku lagi. "Tenang Nab, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang "kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. "Kamu sudah sering disodomi, Nggi?"tanyaku. "Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo.."kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.

Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku ."Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi "kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. "Pelan-pelan, Din masih sakit "pintaku pada Dino. "Iya sayang enak nih sempit"katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat "Anggi ah .enak "kataku. "Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat"kata Anggi pada Dino.

Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat ."Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus "kata Anggi. "Tanya nabilah saja deh, aku lagi asyik nih"jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. "Gimana nabilah? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok "pinta Anggi. "Ah..jangan deh "kataku."Sudahlah nabilah, kasih saja aku rela kok"kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku.

Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. "Jaang "kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.

Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur.

"Tenabilah kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino ."Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa ."kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.

"Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa "katanya. "Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?"kataku balik bertanya. "Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang "kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. "Janji ya sayang "katanya lagi mendesakku.

Aku hanya mengangguk. "Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?"tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat.

nabilah

Kira-kira jam 12 siang, aku baru selesai makan, hpku berbunyi, ternyata yang menelepon adalah teman dekatku, Dina. Dia mengajakku untuk menemaninya di rumah omnya. Dia bilang omnya harus pergi untuk suatu urusan, jadi dia sendirian di rumah omnya. “Ada kolam renangnya nab, kamu bawa bikini aja, kita bisa berenang sampe puas”, katanya. Kupikir gak ada salahnya nemenin Dina disana, toh aku juga gak ada kerjaan. Maka dengan taksi aku menuju alamat rumah omnya. Sesampai disana, Dina menyambutku hanya ber bikini. Memang bodi Dina sangat mengundang napsu lelaki yang melihatnya. Toketnya besar, pantat juga besar. Mana bikininya minim lagi sehingga toketnya seakan mau tumpah dari branya yang sepertinya kekecilan. Perutnya rata dan jembutnya yang lebat nongol dari bagian atas dan samping cd bikininya ang minim sekali. “Dah makan nab”, tanyanya. “Udah”, jawabku. Aku langsung diajaknya ke halaman belakang. Kulepas pakaian luarku, tinggal bikini yang gak kalah seksinya dengan bikini Dina. Aku langsung nyebur ke kolam dan berenang mondar mandir. “Din, tadi malem kamu maen ama om ya, berapa ronde?” “Om Rizal kuat banget deh nab, aku dikerjainya 3 ronde, malem 2 ronde dan paginya msih sekali lagi, sampe lemes deh”. “Wah nikmat dong kamu Din”. “Iya om lama lagi maennya, aku nyampe beberapa kali baru om ngecret”. “Gede gak kontolnya”. “Gede banget, ntar kalo dia pulang kita ngelayani dia gantian ya, kamu pasti nikmat deh dientot om”. Gak lama kemudian hp Dina berdering. Dia menerima telponnya, setelah selesai Dina bilang, “nab, aku harus nganterin dokumen ke tempat temennya om. Om ada disana, dokumen pentingnya ketinggalan. Kamu aku tinggal sebentar gak apa ya”. Ya aku mau bilang apa. Segera Dina berpakaian dan meninggalkanku sendiri dirumah itu. Aku masuk kedalem rumah, membuka lemari es dan mengambil buah2an, cake dan minuman. Semuanya aku bawa kekolam. aku bersantai saja di kolam, makan dan minum sambil berenang. Karena cape, aku berbaring saja di dipan dipinggir kolam membelakangi rumah. Aku mendengar ada orang masuk dan berjalan kekolam. “Din, kamu ya”, kataku tanpa menoleh kebelakang.
“Aku”, terdengar suara lelaki, berat. Aku segera menoleh ke belakang. Kulihat ada lelaki ganteng, tegap atletis tersenyum memandangku. Aku segera bangun dari dipan. Dia melotot memandangi tubuhku yang gak kalah merangsangnya hanya berbalut bikini minim. “Aku om Rizal’, kayanya memperkenalkan diri. “Om ini om nya Dina ya. Saya nabilah om, temennya Dina. Dina yang ngajak saya kesini, disuru nemenin dia karena sendirian, eh malah ditinggal”. “Iya, Dina mana, katanya mau nganterin dokumen kerumah temen om, om tunggu2 gak dateng2, makanya om pulang mau ambil dokumennya”. “Dina udah pergi dari tadi om, dokumennya udah dibawa, selisipan kali”. Om Rizal mengambil hpnya, rupanya dia menelpon Dina. “Iya, Dina ada dirumah temen om, dokumennya sudah dikasi ke temen om, ya udah lah. Kamu jangan pulang dulu ya, nab”. Dia duduk didipan, aku ditariknya duduk disebelahnya. Aku jadi keinget crita Dina tentang dia dientot om Rizal sampe 3 ronde, sekarang giliran aku rupanya. Napsuku bangkit dengan sendirinya. Segera tanpa membuang-buang waktu lagi om Rizal menyambar tubuhku. Dilumatnya bibirku dan tangannya beraksi meremas toketku yang masih terbungkus bra bikini. “Hhhmm..gimana nab? Udah siap dientot?” kurasakan hembusan nafasnya di telingaku. Tangan gempalnya mulai meremasi toketku, sementara tangan yang lainnya mulai mengelus-elus pahaku. Aku tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya bisa menikmati perlakuannya dengan jantung berdebar-debar. Tangan yang satunya juga sudah mulai naik ke bagian selangkangan lalu dia menggesekkan jarinya pada daerah itilku yang masih tertutup cd bikiniku. Dengan sekali sentakan ditariknya turun braku, “Whuua..bener kata Dina, kamu seksi dan merangsang sekali nab”, pujinya. “Toket Dina kan lebih besar om”, jawabku terengah. Kini dengan leluasa tangannya menjelajahi toketku dengan melakukan remasan, belaian, dan pelintiran pada pentilku, sambil tangan satunya merogoh-rogoh ke dalam cdku. Tiba2 dia mendorongku telentang didipan, dibentangkannya pahaku lebar-lebar, tangannya mulai merayap ke bagian selangkanganku. Jari-jari besar itu menyusup ke pinggir cd bikiniku, mula-mula hanya mengusap-ngusap bagian permukaan saja lalu mulai bergerak perlahan-lahan diantara kerimbunan jembutku, jarinya mencari liang nonokku. Perasaan nikmat begitu menyelubungiku karena hampir semua daerah sensitifku diserang olehnya dengan sapuan lidahnya pada leherku, remasan pada toketku, dan permainan jarinya pada nonokku, serangan-serangan itu sungguh membuatku terbuai. Kedua mataku terpejam sambil mulutku mengeluarkan desahan-desahan “Eeemmhh..uuhh”. Dia langsung membuka pakaiannya, begitu cdnya terlepas benda didalamnya yang sudah mengeras langsung mengacung siap memulai aksinya. Aku terbelalak memandang kontol hitam itu, panjangnya memang termasuk ukuran rata-rata, namun diameternya itu cukup lebar, dipenuhi dengan urat-urat yang menonjol. Dia yang sudah telanjang bulat mendekatiku. Aku menggeser tubuhku memberinya tempat. Dengan lembut dibelainya pipiku, lalu belaian itu perlahan-lahan turun ke bahuku dimana kurasakan bra bikiniku mulai terlepas dan kemudian dia menarik lepas cd bikiniku hingga aku telanjang bulat. Dia mencium bagian dalam cd bikiniku itu dengan penuh perasaan, lalu dijilatinya bagian tengahnya yang sudah basah oleh lendir nonokku. “Enak, baru cairan kamu aja udah enak, apalagi nonok kamu” katanya. Direngkuhnya aku dalam pelukannya. Tangannya bergerak menjelajahi tubuhku. Dia mengencangkan remasan pada toketku kananku sehingga aku merintih kesakitan “Aaakkhh..sakit om!”. Dia hanya tertawa terkekeh-kekeh melihat reaksiku. “Uuuhh..sakit ya nab, mana yang sakit..sini om liat” katanya sambil mengusap-usap toketkuku yang memerah akibat remasannya. Dia lalu melumat toketkuku sementara tangan satunya meremas-remas toketku yang lain. Perlahan-lahan akupun sudah mulai merasakan enaknya. Tubuhku menggelinjang disertai suara desahan saat tangannya mengorek-ngorek liang nonokku sambil mulutnya terus melumat toketkuku, terasa pentilku disedot-sedot olehnya, kadang juga digigit pelan atau dijilat-jilat. Kini mulutnya mulai naik, jilatan itu mulai kurasakan pada leherku hingga akhirnya bertemulah bibirku dengan bibirnya yang tebal itu. Naluri sexku membuatku lupa akan segalanya, lidahku malah ikut bermain dengan liar dengan lidahnya sampai ludah kami bertukar dan menetes-netes sekitar bibir.
Om Rizal lalu berlutut sehingga kontolnya kini tepat dihadapanku yang sedang telentang didipan.
“Ayo nab, kenalan nih sama kontol om, hehehe..!” katanya sambil menggosokkan kontol itu pada wajahku. Aku mulai menjilati kontol hitam itu mulai dari kepalanya sampai biji pelernyanya, semua kujilati sampai basah oleh liurku. Semakin lama aku semakim bersemangat melakukan oral sex itu. Kukeluarkan semua teknik menyepong-ku sampai dia mendesah nikmat. Saking asiknya aku baru sadar bahwa posisi kami telah berubah menjadi gaya 69 saat kurasakan benda basah menggelitik itilku. Dia kini berada di bawahku dan menjilati belahan nonokku, bukan cuma itu dia juga mencucuk-cucukan jarinya ke dalamnya sehingga nonokku makin lama makin basah saja. Aku disibukkan dengan kontolnya di mulutku sambil sesekali mengeluarkan desahan. Aku sungguh tidak berdaya oleh permainan lidah serta jarinya pada nonokku, tubuhku mengejang dan cairan nonokku menyembur dengan derasnya, aku telah dibuatnya nyampe. Tubuhku lemas diatas tubuh nya dan tangan kananku tetap menggenggam batang kontolnya.
Setelah puas menegak cairan nonokku, dia bangkit berdiri di dipan. Tangan kokohnya memegang kedua pergelangan kakiku lalu membentangkan pahaku lebar-lebar sampai pinggulku sedikit terangkat. Dia sudah dalam posisi siap menusuk, ditekannya kepala kontolnya pada nonokku yang sudah licin, kemudian dipompanya sambil membentangkan pahaku lebih lebar lagi. Kontol yang gemuk itu masuk ke nonokku yang cukup sempit. Dia terus menjejalkan kontolnya lebih dalam lagi sampai akhirnya seluruh kontol itu tertancap. “Ooohh..nonok kamu lebih peret dari nonok Dina, nab, nikmat banget deh”. Aku senang juga mendengar pujiannya. “nabilah juga nikmat om, kontol om gede banget”. “Kamu belum pernah ngerasain kontol gede ya nab”. “Yang gede sering om, tapi yang segede kontol om baru kali ini, enjot terus om, nikmaaat”. Puas menikmati jepitan dinding nonokku, pelan-pelan dia mulai menggenjotku, maju mundur terkadang diputar. Kurasakan semakin lama pompaannya semakin cepat sehingga aku tidak kuasa menahan desahan, sesekali aku menggigiti jariku menahan nikmat, serta menggeleng-gelengkan kepalaku ke kiri-kanan sehingga rambut panjangku pun ikut tergerai kesana kemari. Tampangku yang sudah semrawut itu nampaknya makin membangkitkan napsunya, dia menggenjotku dengan lebih bertenaga, bahkan disertai sodokan-sodokan keras yang membuatku makin histeris. Kemudian tangan kanannya maju menangkap toketku yang tergoncang-goncang. Hal ini memberi perasaan nikmat ke seluruh tubuhku. Setengah permainan, dia mengganti posisi. aku disuruhnya nungging di dipan. Dari belakang dia sedang mengagumi tubuhku dan mengelus-ngelusnya. “Nah, ini baru namanya pantat” dia meremas bongkahan pantatku dengan gemas dan menepuknya. Saat dia mulai mengelus nonokku tanpa sadar aku malah merenggangkan kakiku sehingga dia makin leluasa merambahi daerah itu. Dia mulai mempersiapkan kembali kontolnya dengan menggosok-gosokkan pada bibir nonok dan pantatku. Kemudian dia menyelipkan kontolnya di antara selangkanganku lewat belakang. Aku mendesis nikmat saat kontol itu pelan-pelan memasuki nonokku. Kakiku mengejang ketika menerima sodokan pertamanya yang dilanjutkan dengan sodokan-sodokan berikutnya. Mulutku mengap-mengap mengeluarkan merintih terlebih ketika tangannya meremas-remas kedua toketku sambil sesekali dipermainkannya pentilku yang sudah mengeras. “Ooohh.. enak banget deh ngentotin kamu nab!” celotehnya. Tusukan-tusukan itu seolah merobek tubuhku, hingga 15 menit kemudian tubuhku bagaikan kesetrum dan mengucurlah cairan dari nonokku dengan deras sampai membasahi pahaku. Aku merintih panjang sampai tubuhku melemas kembali, kepalaku jatuh tertunduk, nafasku masih kacau setelah nyampe sekali lagi. Aku mengira dia juga akan segera mengecretkan pejunya, ternyata perkiraanku salah, dia masih dengan ganas mengenjotku tanpa memberi waktu istirahat. Rambut panjangku ditariknya sehingga kepalaku terangkat. Sudah cukup lama aku digenjotnya namun belum terlihat tanda-tanda akan ngecret. Variasi gerakannya sangat lihai sampai membuatku berkelejotan, juga staminanya itu sungguh diluar dugaan. Mendadak dia menarik lepas kontolnya, aku sudah siap menerima semprotan pejunya, namun ternyata kontol itu masih mengacung dengan gagahnya.
Om Rizal lalu duduk, “Sini nab, om pangku!” suruhnya. Aku menurut saja dan tanpa diminta lagi aku naik ke pangkuannya, taku menuntun kontolnya memasuki momokkku. Begitu kuturunkan pantatku langsung aku bergoyang di pangkuannya, dia pun membalas gerakkanku dengan menaik turunkan pantatnya berlawanan denganku sehingga tusukannya makin dalam. Wajahnya dibenamkan pada belahan toketku, tangannya yang tadi mengelus-ngelus punggungku mulai meraba toketku, mulutnya menangkap toketku yang satu lagi. Toketku disedot dan dikulumnya, kumisnya yang terkadang menyapu permukaan toketku memberi rasa geli dan sensasi yang khas. Kunaik-turunkan tubuhku dengan gencar sampai dia melenguh-lenguh keenakan, “Uuugghh..nonok kamu enak banget, nab”. esahanku bercampur baur dengan lenguhannya. Kepalaku tengadah disertai lolongan panjang dari mulutku saat aku nyampe lagi, cairan nonokku kembali tercurah sampai membasahi dipan, secara refleks aku juga mempererat rangkulanku hingga wajahnya makin terbenam pada toketku. “Om, kuat banget sih ngentotnya, nabilah dah beberapa kali nyampe, om belum ngecret juga, lemes om”. “Tapi nikmat kan?” Kemudian dia melepaskan kontolnya dan menyuruhku berlutut di hadapannya, diraihnya kepalaku dan didekatkan pada kontolnya yang lalu kujilati dan kusedot, rasanya sudah bercampur dengan cairan nonokku. Ketika tanganku sedang mengocok sambil menjilatinya tiba-tiba dia melenguh panjang dengan wajah mendongak ke atas, “nab, aku mau ngecret, di bobok kamu ya”. Segera aku dibaringkan didipan, dia menaiki aku dan sekali enjot kontol besarnya langsung ambles semuanya di nonokku. Dienjotkannya kontolnya keluar msuk dengan cepat dan akhirnya, “Ooohh..nab, aku ngecret” dan disusul ‘creett..creet..’ pejunya menyemprot dengan deras didalam nonokku, terasa sekali semburan kuatnya menghangati bagian dalem nonokku. Demikian lelahnya aku, sampai tubuh seperti lumpuh dan mata terasa makin berat.
Sebelum terlelap aku masih sempat mendengarnya berkata dekat kupingku “nonok kamu enak banget, aku jadi ketagihan nih!”.
Tiba-tiba kurasakan ada yang menciumku sambil meremas toketku, juga kurasakan ada jari-jari yang menggelitik nonokku. Aku mendesah nikmat, kubuka mata, Ahh..aku terbangun. Terkejut sekali aku. Begitu mata kubuka langsung nampak sesosok tubuh berada diantara kedua belah pahaku yang terbuka lebar. Ketika kesadaranku berangsur-angsur pulih nampak sosok lelaki telanjang yang bukan om Rizal, wajahnya berada dekat nonokku sambil mengorek-ngoreknya dengan jarinya. Aku berusaha bangkit dengan sisa tenagaku, tubuhku sedikit bergeser. Kutepis tangan itu dari nonokku dan langsung kurapatkan pahaku. Ketika menengok ke samping aku lihat Dina tersenyum memandangku. “nab, ini om Usman, temennya om Rizal. Kayanya om Usman napsu banget ngeliat kamu telanjang. aku masuk dulu ya”, Dina meninggalkan aku bersama om Usman yang sepertinya sudah siap untuk mengentoti aku. Om Rizal hanya senyum2 duduk di kursi didekatku. “Kamu nabilah, temennya Dina ya, tadi enak dientot om Rizal”, tanyanya. “emangnya om sudah disini dari tadi”, jawabku. “Iya, nonton kamu ngentot sama om Rizal, jadi sekarang aku napsu banget nih nab, pengen ngentotin kamu juga, mau ya”. Om Usman mengambil kesempatan ketika aku sedang bingung itu dengan merenggangkan pahaku sambil mengelus-elusnya. Mulutku mengeluarkan desahan ketika jari-jarinya mulai menyentuh itilku dan mengelusnya. Elusannya pada rambutku turun ke pipi, dan terus menurun ke leher hingga berhenti di toketku kananku yang lalu dibelai dan diremasnya. Dia mendekatkan mulutnya pada toketku dan menangkapnya dengan mulutnya. Gak lama kemudian dia bangkit dan mengajakku nyebur ke kolam, om Rizal ikut nyebur juga. Wah asik juga nih, maen ber3 di kolam. Aku menyibakkan rambut basahku ke belakang, melihat tubuh telanjangku yang telah basah oleh air kolam mereka berdua semakin bergairah dan mengerubungiku. Tangan-tangan mereka mulai menjamahi tubuhku. Aku tidak tahu lagi siapa yang mengerjai kedua toketkuku, meremas-remas pantatku, memilin-milin pentilku, dan mengusap-usap nonokku karena kupejamkan mataku dan tubuhku menggelinjang menahan nikmat. Tak terasa aku sudah berada di tepi kolam daerah 1,5 meter. Tubuhku dihimpit oleh om Usman di belakang dan om Rizal di depan, keduanya memelukku sehingga posisiku seperti daging burger yang dijepit diantara 2 roti. om Rizal menciumi wajahku, sesampainya di bibir, dia langsung melumatnya, lidahnya mendesak-desak ingin masuk ke mulutku, napsuku yang kembali naik membuatku membuka mulutku mempersilakan lidahnya bermain-main di mulutku. Sesudah itu mulutnya terus turun sampai ke toketkuku. Enngghh..om..!” desahku menahan geli bercampur nikmat ketika mulutnya melumat toketkuku secara bergantian. Aku merasakan pentilku disedot, digigit pelan bahkan sesekali ditarik oleh mulutnya, sementara telapak tangan om Usman bercokol di nonokku terus saja menggosok-gosok bibir nonokku.
Beberapa saat kemudian om Usman merentangkan kedua pahaku, betisku dinaikkan ke bahunya “nab..aku dah pengen ngentotin kamu sekarang ya!” katanya tidak sabaran. Aku melihat di bawah air sana, kontolnya yang besar dan lebih panjang dari kontol om Rizal mulai mendesak masuk ke nonokku, “Aaahhkk..ahh..om” itulah yang keluar dari mulutku saat dia menekankan dalam-dalam kontol supernya hingga amblas seluruhnya, aku meringis sambil
mencengkram lengan om Usman yang memelukku. “Ooohh..” dia juga mendesah setelah berhasil menancapkan kontolnya di dalam nonokku. “Gimana Man?? seret ga nonoknya??” tanya om Rizal pada temannya. “Buset, seret amat nih nonok, udah ga perawan tapi rasanya kaya perawan, pinter juga nabilah ngerawatnya!” puji om Usmanl sambil mulai menggenjot. Aku mulai merasakan kontol itu bergerak keluar masuk pada nonokku, mula-mula gerakan itu lembut, namun lama-lama bertambah kencang. Aku mendesah-desah tidak karuan ditambah lagi dari belakang om Rizal bertubi-tubi mencupangi leher jenjangku serta mempermainkan toketku,
pantatku meliuk-liuk ke kiri-kanan sehingga om Usman makin seru menggenjotku sampai air di sekitar kami beriak dengan dahsyat. “Akkhh.. oohh..eemmhh..!” eranganku tertahan tatkala bibirku dilumat om Usman. Akupun merespon cumbuannya, lidah kami saling beradu dengan liar.
Diserang dari dua arah begini sungguh membuatku kewalahan hingga akhirnya terasa dinding-dinding nonokku berdenyut makin kencang dan erangan panjang keluar dari mulutku disertai mengejangnya tubuhku sampai menekuk ke atas, otomatis kedua toketkuku pun makin membusung. Tubuhku lemas dalam pelukan mereka. Tapi om Usman belum tampak mereda, dia
masih bersemangat menyodokkan kontolnya . Aku merasa lelah dan ingin istirahat sejenak maka
kudorong tubuh om Usman. “Udah dulu.. om, nabilah lemes..uuhh” aku memelas. Dia lalu menarik lepas kontolnya dan menurunkan pahaku sehingga aku dapat sedikit bernafas lega.
“nab, pengen diemut deh”, kata om Usman. Aku melihat ke bawah air sana, kontol om Usman yang baru saja mengacak-acak nonokku, kuraih dan kugenggam, masih keras. Dia dengan berkacak pinggang sesekali mendengus ketika jari-jarku mulai mengocok dan membelai biji pelernya. Om Rizal pun mendekatiku dan meraih tanganku yang satu, lalu diletakkan pada kontolnya. Kini kontol om Usman berada ditangan kiriku dan kontol om Rizal di tangan kananku, mereka merem melek menikmati pelayananku sambil sesekali membelai badanku. “Nah..sekarang aku pengen ngerasain mulut kamu nab, ayo dong.. diemut ” desak om Usman. Di bawah air kuraih kontolnya dan kumasukkan dalam mulutku, karena panjangnya, benda itu sampai mentok di tenggorokanku. Lidahku mulai menjilat dan mengulum, sementara kurasakan sebuah tangan mengelus dan meremas pantatku dari belakang. Napsuku makin naik, terlebih tangan itu terkadang menyelipkan jarinya pada nonok atau pantatku. Aku makin liar mengemutnya, aku sendiri sudah merasa sesak di air. Gerakan pantatnya makin . Akhirnya beberapa semprotan kurasa menerpa langit-langit mulut dan tenggorokanku, aku menelan pejunya, rasanya asin dan kental. Segera aku timbul ke permukaan. Nafasku mengap-mengap sehingga toketku ikut naik turun seirama nafasku yang kacau. Mimik wajah om Usman menunjukkan dia puas sekali ngecret di mulutku. Kulihat kontolnya sudah tidak setegang tadi lagi, ukurannya menyusut.
Beberapa menit kami beristirahat, om Rizal mengajakku naik ke pinggir kolam. “Gantian nab.. sekarang aku di bawah, kamu di atas!” Wah aku jadi kerja rodi nih ngelayani napsu 2 lelaki yang kuat ngentotnya. Mana Dina gak keluar2 lagi. Tapi ya udah, namanya juga berburu kenikmatan ya aku lakukan juga. Tanpa diminta lagi aku mengangkangi tubuhnya yang sudah rebah telentang di
atas lantai marmer. Aku tanpa ragu menuntun kontolnya yang sudah kembali mengeras ke arah nonokku dan aku mengambil posisi menduduki tubuhnya. Dengan bernafsu kugoyangkan pinggulku diatas tubuhnya, bahkan aku ikut membantu kedua belah telapak tangannya meremasi toketkuku. Om Usman menonton adeganku sambil tetap berendam di tepi kolam, kadang-kadang tangannya iseng merabai pahaku. “Ayo..goyang nab..oohh!” om Rizal sepertinya ketagihan dengan goyanganku, begitu juga om Usman, dia tidak tahan hanya menonton saja. Dia keluar dari kolam dan berdiri di sebelahku, kontolnya mengacung di depan mukaku. “Emut lagi nab”, katanya sambil menjejalkan kontolnya ke mulutku. Dengan tetap bergoyang, aku juga mengisap-ngisap kontol om Usman. Saat mereka sedang asyik-asyiknya menikmatiku, tiba-tiba pintu terbuka, Dina muncul, bertelanjang bulat. Dia hanya bisa melongo melihat aku sedang dikerjai berdua. Tetap dalam posisinya om Rizal menengok ke samping dan menyapa Dina, “Ayo Din, join”. Beberapa saat kemudian om Usman mencabut kontolnya dari mulutku, namun aku masih harus menyelesaikan urusanku dengan om Rizal. om Usman mendekati Dina dan menepuk pantatnya. om Rizal sibuk menggerakkan pinggulnya membalas goyanganku. 15 menit dalam posisi ‘woman on top’ sampai akhirnya tubuhku bergetar seperti menggigil lalu “Aaahh..!!” Desahan panjang keluar dari mulutku, kepalaku mendongak ke atas. Tubuhku melemas dan ambruk ke depan, ke dalam pelukannya. Dia peluk tubuhku sambil kontolnya tetap dalam nonokku, kami berdua basah kuyup oleh air kolam maupun keringat yang mengucur. “Ganti posisi yah nab” katanya dekat telingaku. Lalu tubuhku ditelungkupkan. Aku nurut saja ketika posisiku diatur seperti merangkak. Segera kontolnya terbenam lagi dalam nonokku, dan dienjotkannya dengan cepat dan keras, kontolnya keluar masuk menggesek dinding nonokku, walaupun lemes aku merasa nikmat luar biasa. Dengan keras dia sodok-sodokan kontolnya dan toketku yang
menggantung diremas-remasnya. Suara rintihanku saling beradu dengan lenguhan om Rizal, juga dengan rintihan Dina yang sedang dientot om Usman dalam posisi telentang di dipan. Om Rizal menarik wajahku dan memagut bibirku, diciumnya aku dengan lembut. Akhirnya kembali kukeluarkan cairan hangat dari nonokku, aku nyampe lagi. Permainan itu membuatku merem-melek dan banyak menguras tenagaku, akupun ambruk dengan nafas yang kacau. Dia mencabut kontolnya yang masih ngaceng dengan kerasnya. Om Rizal menggantikan posisi om Usman yang rupanya sudah ngecret. Bener2 hebat om Rizal, gak ada matinya. Dengan penuh napsu dia mengentoti Dina yang terkapar lemes, sampai akhirnya diapun ngecret di nonok Dina.
Malemnya setelah makan, om Rizal meninggalkan kami beryiga, dia masih ada urusan yang harus diselesaikan. Om Usman tidak menyia2kan kesempatan ini, minta dilayani oleh kami berdua. Dia berbaring telanjang di ranjang. Dina segera mengocok-ngocok kontolnya perlahan. Aku berjongkok di depannya. Dina mulai memasukkan kontol om Usman ke dalam mulutnya. Kepalanya mulai bergerak naik turun. Pipinya yang sedikit menonjol disesaki kontol om Usman.
Sementara aku menciumi dan menjilati pahanya menunggu giliran. Sesaat kemudian, Dina mengeluarkan kontol om Usman dari mulutnya, dan aku langsung meraihnya dengan bernafsu. Kujilati terlebih dahulu mulai dari kepala sampai ke pangkal batangnya, dan perlahan aku mulai menghisap kontol om Usman. Om Usman menarik Dina dan menciuminya. Dinapun membalas pagutan om Usman. Ciuman dan jilatannya kemudian beralih ke pentil om Usman, sementara kontolnya masih menjejali mulutku. Segera om Usman menarik Dina kedalam pelukannya. Om Usman menjilati pentilnya. “Ahh…ssstt…” erangan nikmat keluar dari mulut Dina. Erangan ini
semakin keras terdengar saat jari om Usman mengusap-usap nonoknya.
“Sebentar ya nab..”kata om Usman sambil mencabut kontolnya dari mulutku. Dina ditariknya sampai berbaring dan om Usman mengarahkan kontolnya ke nonok Dina. “Pelan-pelan ya om.” desah Dina perlahan. Kontol om Usman mulai menerobos nonok Dina. Erangan Dina semakin
menjadi. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mulutnya setengah terbuka, dan matanya terpenjam. “Ahhhh…ahhhh” desah Dina saat om Usman mulai menggenjot kontolnya keluar masuk. Dina mulai menggelinjang merasakan kontol om Usman menghunjam ke nonoknya sementara aku menonton adegan itu dengan penuh napsu. Om Usman menghentikan enjotannya dan mengganti posisi, sekarang Dina yang diatas. SKembali kontol om Usman menerobos nonok Dina. “Ahhhh….” erangnya. Dina kemudian menggoyang-goyangkan tubuhnya turun naik mengocok kontol om Usman didalam nonoknya. Om Usman meraih aku kedalam pelukannya dan mencium bibirku. Toketku diremasnya dengan gemas, pentilku mendapat giliran selanjutnya. “Sstttthhhh….sstttt” erangku saat om Usman menjilati dan dengan gemas mengisap toketku. Sementara Dina masih menggoyang-goyangkan tubuhnya. Matanya terpejam. Om Usman memilin-milin pentil Dina sementara aku menjilati pentil om Usman. “Ahhhhh……” erang Dina panjang saat dia nyampe. Tubuhnya mengejang beberapa saat, kemudian lunglai di atas tubuh om Usman. Om Usman menciumi pundak Dina beberapa saat, sebelum digulingkan kesebelahnya.
“Giliranmu nab..” katanya. Akus langsung menghentikan hisapanku pada pentilnyau, dan dengan bergairah menggantikan posisi Dina. Aku menaiki tubuhnya dan kuarahkan kontol om Usman ke nonokku. “Ihhh..gede banget…iihhhh” desahku saat kontolnya menerobos nonokku. Dengan bernapsu aku menggoyang-goyangkan tubuhku. Toketku berguncang-guncang saat aku mengenjotkan pantatku turun naik. Terkadang om Usman menarik tubuhku agar dia bisa menghisapi pentilku. Bosan dengan posisi ini, om Usman minta aku menungging sambil memegang tepian bagian kepala ranjang. Disodokkannya kontolnya kembali ke dalam nonokku. Aku kembali mengerang. “Ihh..ihh..” desahku saat dienjot dari belakang. Dina tak berkedip
melihat aku dientot secara “doggy-style”. “Sini Din” om Usman memanggilnya. Saat dia menghampiri, langsung om Usman kembali menciumi Dina, sementara itu tangannya memegang pinggangku sambil sesekali menepuk-nepuk pantatku. “Ihh..ihh.. nabilah nyampe mas.” erangku saat aku nyampe. Dia melepaskan kontolnya dari nonokku. Aku ditelentangkannya dan segera kontolnya ambles lagi dinonokku. Om Usman dengan penuh napsu mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras, keluar masuk menggesek nonokku, sampai akhirnya dia menjerit keenakan. Terasa ada semburan peju hangat didalam nonokku. Diapun terkulai.
“Om mainnya hebat banget …” kata Dina sambil tersenyum. “Iya..kita berdua aja dibuat kewalahan…”sahutku sambil mengusap-usap dadanya. “Habis kalian cantik-cantik sih. Jadi nafsu nih” jawabnya. “Kita sih puas banget deh dientot om, lemes tapi nikmaat banget, ya nab” kata Dina. “Yang gemesin ini lho..gede banget ukurannya” kataku sambil mulai mengusap-usap kontolnya. “Iya.Rahasianya apa sih om?” TKurasakan kontolnya mulai mengeras lagi, luar biasa.
“Om, buat kenang-kenangan Dina video ya..” ujar Dina tiba-tiba, sambil bangkit mengambil HPnya. “Jangan ah. Udah nggak usah” om Usman menolak. “Ah..nggak apa om. Habis kontolnya gemesin banget deh..Dina nggak ambil mukanya kok..” sahutnya. “Awas, bener ya. Jangan kelihatan mukanya lho” kata om Usman lagi. “Om berdiri di sini aja biar lebih jelas. Terus kamu isepin nab.. Ntar gantian” kata Dina. Om Usman bangkit dan berdiri di samping ranjang. Aku
kemudian berjongkok di depannya, dan mulai menjilati kontolnya. “Rambut lkamu nab..jangan nutupin” kata Dina sambil mulai merekam adegan itu. Om Usman membantu aku menyibakkan rambutku dan aku mulai mengulum kontolnya sambil mengelus-elus biji pelernya. Dina merekam adegan itu dengan antusias. Om Usman mengerang nikmat, sambil membantu menyibakkan rambutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya. Sementara tampak Dina sangat terangsang melihat aku menikmati kontol om Usman. “nab..gantian dong..” katanya beberapa saat kemudian. Hpnya diserahkan ke aku, dan gantian Dina sekarang yang berjongkok di depan om Usman. Disibakkannya rambutnya kesamping agar aku dapat merekam adegan dengan jelas. Dijilatinya perlahan seluruh kontol om Usman. Lubang kencingnya digelitik dengan lidahnya, kemudian mulutnya mulai mengulum perlahan kontol om Usman. “Jangan pakai tangan Din..” kata ku yang sedang merekam adegan itu. Dina kemudian melepas tangannya yang memegang kontol om Usman, dan ia memaju mundurkan kepalanya. Sesaat kemudian dia mengeluarkan kontol dari mulutnya dan, tetap dengan tanpa memegang kontol, Dina menjilatinya sambil bergumam gemas. Kemudian dihisapnya kembali kontol om Usman dengan bernafsu. Diperlakukan seperti itu, om Usman gak tahan lagi. “Arrghh.. hampir ngecret nih..” erangnya.
“Om yang ambil ya..” kataku sambil menyerahkan hp padanya. Aku kemudian berjongkok bersama dengan Dina. Kontol itu kukocok-kocoknya. Om Usman tidak tahan lagi. Sambil merekam adegan, dia ngecret membasahi muka kami. Setelah beristirahat sejenak, om Usman meminta hp Dina. Dia ingin memastikan wajahnya tidak terlihat di rekaman video yang tadi diambil. Kami mengobrol beberapa lama, sebelum beranjak pulang. Om Usman mengantarkan kami pulang. “Kapan-kapan kita maen lagi ya om”, saat mobil sampai didepan rumah. Aku turun dan mobil melaju mengantarkan Dina kerumahnya, atau entah kemana. demikianlah cerita dewasa dari seorang yang bersensasi melakukan seks di kolam renang, mungkin besok bisa juga mereka ngeseks di kolam ikan. :D

Sendy si penyanyi dangdut yang montok

Dua penyanyi dangdut yang montok
Cerita ini terjadi ketika kampungku mengadakan pesta syukuran dan mengundang dangdut, sebagai salah satu tokoh masyarakat, aku mengeluarkan sumbangan juga untuk acara itu, bukannya sombong, hampir separuh dari anggara biaya aku tanggung. Kebetulan aku sendiri salah satu penggemar dangdut, acara dangdutan juga diadakan di halaman rumahku yang memang cukup luas. Penyanyi dan crew singgah di rumahku dan aku menyediakan satu kamar untuk mereka termasuk untuk dandan para penyanyi dangdut.
Sekitar jam 7 malam rombongan dangdut sudah datang, aku pun mempersilakan mereka langsung masuk ke kamar yang aku sediakan, diantara rombongan itu ada 4 wanita cantik dan seksidan dari dandanan mereka aku langsung tahu bahwa mereka berempat adalah penyanyinya. Salah satu dari penyanyi itu ada yang menarik perhatianku, selaintubuhnya juga seksi menurutku dia yang paling cantik, wajahnya sendu alami, badannya gempal aku jadi teringat penyanyi dangdut Nita Thalia. Beberapa saat kemudian acara dimulai, seperti biasa sebelum dangdutanada acara seremoni, seperti sambutan dan sebagainya. Dan akhirnya dangdut yang kutunggu mulai juga. Sampai jugapada giliran penyanyi yang aku perhatikan dari tadi, ternyata nama penyanyi itu Sendy. Sendy menyanyikan lagu dangdut yang sedikit ngerock, gayanya begitu lincah di atas panggung, suaranya merdu dan goyangannya juga seksi. Ditambah dengan gaya berpakaiannya yang vulgar, membuat aku sebagai lelaki normal mulai terangsang. Sendy meliuk-liukkan tubuhnya, menggoyangkan pinggul dan sesekali membuka kakinya sehingga celana dalamnya kelihatan karena dia mengenakan rok mini yang sangat pendek. Saat dia menari sambil menunduk belahan dadanya yang begitu montok terlihat, kadang dua gunung payudaranya juga ikut naik turun, benar-benar membuatku terangsang. Sendy memang berhasilmenyedot perhatianku, bahkan ketika penyanyi lain yang dapat giliran menyanyi, aku tetap saja memperhatikan Sendy yang duduk di samping penyanyi drum. Dia duduk di atas kursi dengan melipat kakinya, sehingga aku bisa melihat pahanya yang putih mulus, rok mininya juga sedikit terangkat naik, celana dalamnyasemakin terlihat jelas.
Waktupun terus berlalu tanpa terasa dangdutan hampir selesai,beberapa panitia membereskan tempat, dan aku masuk ke rumah. Rumahku digunakan rombongan dangdut untuk menginap, beberapa pemainnya ada yang pulang, tapi ada beberapa orang yang menginap di rumahku. Aku mencari-cari apakah Sendy ikut pulang atau menginap di rumahku, dan ternyata Sendy menginap di rumahku. Aku mengobrol sebentar dengan mereka untuk mencari keterangan lebih banyaktentang Sendy, beberapa saat kemudian kulihat mereka kecapaian akupun mempersilahkan mereka tidur, dan aku menuju ke kamarku. Sesampai di kamarku aku ganti pakaian tidur, tapi saat ingin merebahkan tubuhku aku merasa ingin buang air, aku pun menuju ke kamar mandi, ternyata pintu kamar mandi tertutup dan seperti ada suara gemericik air, berarti ada yang sedang memakai kamar mandi, akupun menunggu sebentar, beberapa saat kemudian pintu kamar mandi terbuka, ternyata Sendy... ya Sendy yang keluar dari kamar mandi itu membuat jantungku berdegup kencang, dia hanya mengenakan handuk yang dililitkan menutupi sebagiantubuhnya, dadanya yang sepertimenyumbul ingin keluar karena begitu montoknya, pahanya yang hampir terbuka hingga pangkal paha membuat gairah kelelakianku bangkit, sadar aku perhatikan Sendy hanya tersenyumkemudian katanya mau mandi tapi dingin, terus dia mau ganti baju tapi baju tidurnya di dalam kamar. Aku menggodanya, kataku kalau orang cantik ga pakai apa-apa juga tetap cantik.Dia kembali tersenyum dan mencubitku nakal. Aku mencoba merayunya lagi, kubilang padanya tidur di kamarku saja, pasti kamar yang aku sediakan sempit apalagi banyak rombongan yang tidur di sana. Sendy langsung setuju tapi katanyadiam saja, mumpung teman-temannnya sudah pada tidur. Aku kembali menggodanya, kalaubegitu ga usah kembali ke kamar, langsung aja ke kamarku,ga usah ganti baju pakai handuksaja juga gapapa. Ternyata Sendy oke-oke saja, berarti gampang juga merayu cewek ini. Jangan-jangan Sendy cewek bispak, tapi aku ga peduli, toh aku juga sudah ereksi dari tadi, malah kebetulan kalau Sendy mau aku ajak ngentot. Sendy aku antar ke kamarku,aku tiba-tiba jadi ga kepengin pipis. Ah pipis di memek Sendy aja, hehehe....
Sampai di dalam kamar aku kuncipintu, Sendy merebahkan tubuhnyadi atas kasur. Sendy membuka kakinya dan mengangkang. Nampaklah di sela-sela handuknya pangkal paha yang begitu mulus, celana dalam putih yang menggoda nafsuku, kemudian membuka lilitan handuknya dan mengusap-usap lehernya, kemudian ia meremas dadanya seolah memancing gairah seksku. Aku mendekatinyadan menyentuh bibirnya. Sendy menarik leherku dan mencium bibirku, lidahnya bermain-main begitu lincah dalam mulutku, tangan Sendy meraba-raba celanaku dan menurunkan celanakolorku. Celana dalamku perlahandibukanya, kontolku yang sudah ereksi dari tadi keluar dan Sendy mengurut-urut kontolku dengan lembut. Aku semakin tidak mampu menahan nafsuku. Kuremas-remas dadanya sambil terus kulumat bibirnya. Kulepas celana dalamku dan juga baju tidurku. Aku naik di atas kasur, Sendy menurunkan tubuhnya, kuarahkan kontolku ke muka Sendy, dia membuka mulutnya dan kontolkupun masuk ke dalam mulutnya, mukanya maju mundurmembuat kontolku merasakan nikmat diemutnya. Dia terus mengemut kontolku yang semakin lama semakin tegang. Kuremas-remas dadanyam Sendy membuka handuk yang masih menutupi sebagian tubuhnya, dan Sendy tinggal mengenakan celana dalam saja. Kurogoh celana dalamnya dan kuraba-raba memeknya, sementara Sendy semakin ganas mengulum batangpenisku.
aku tak tahan lagi, kubuka celana dalam Sendy, dan kuremas-remas vaginanya, kupermainkan itilnya dengan jariku. Pinggul Sendy bergerak-gerak kenikmatan. Kulepas saja celana dalamnya dan kubuka pahanya lebar-lebar,kuangkat kedua kakinya naik dan kudekatkan kontolku ke vaginanya, perlahan mulai kumasukkan kontolku ke dalam vaginanya, sedikit demi sedikit kontolku menghujam dalam lubang vaginanya. Kontolku semakin hangat di dalamnya, ujung kontolku merasakan gesekan dinding vagina Sendy yanglicin dan basah. Kumaju mundurkan pantatku untuk menambah sensasi seks agar lebih nikmat. Kemudian aku ubah posisi aku tidur di samping Sendy dan membalikkan tubuhnya ke samping, kuangkat satu kakinya agar vaginanya semakin lebar terbuka, kumasukkan lagi kontolku ke dalam vaginanya. Sendy memelukku erat dan menggoyang-goyangkan pantatnya, gerakan pinggulnya maju mundur, membuatku kontolku semakin nikmat digesek-gesek dinding vaginanya.Kudorong dengan pinggulku supaya kontolku lebih dalam menancap lubang vaginanya, Sendy mendesah-desah kenikmatan, kuremas-remas buah dadanya sambil terus kukocok-kocokkan kontolku di dalam vaginanya. Terus saja dan terus semakin nikmat. Beberapa saat kemudian,permainan pun berakhir, spermaku keluar di dalam vaginanya, kukocok-kocok sebentar dan spermapun tumpahsemua. Nikmat sekali ngentot penyanyi dangdut ini. Kupeluk diaerat dan kami pun terlelap tidur karena sama-sama capek.
beberapa jam kemudian aku terbangun, kudengar bunyi HP Sendy ada sms masuk, sambil ngantuk Sendy kulihat membalas sms itu, dan beberapa kali HP kembali berbunyi dan Sendy meskipun sambil mengantuk masih saja membalasnya, terakhir kali dia membaca sms kemudian melirik ke arahku dan bilang padaku kalau yang sms adalah Rica, teman penyanyinya yang saat ini tidur di kamar sebelah, kata Sendy tadi Rica menanyakan Sendy dimana,kemudian dibalas Sendy tidur di kamar sebelah dan Sendy jujur habis ngentot sama aku, Rica malah ingin ikut tidur di kamarku dan pengin dientot juga, Rica sedang horny, tapi teman di kamarnya ada beberapa pria tapi tidak sesuai seleranya. Tentu saja aku tidak keberatan, kubilang ke Sendy, suruh saja Rica datang kesini.
Beberapa menit kemudian terdengar pegangan pintu kamarku bergerak, akupun mendekati pintu dan membuka kunci. Kulihat Rica mengenakan baju piyama warna putih dan begitu menggairahkan, Rica masihkurang cantik dibanding Sendy, tapitidak masalah buatku, apalagi Rica katanya sedang horny dan itu adalah rejeki buat aku bisa ngentot dua penyanyi dangdut dalam satu malam, kusuruh Rica masuk dan kembali aku kunci pintu kamar, kupeluk Rica dari belakang kuciumi lehernya, kusingkapkan rambutnya dan kujilati sekeliling tengkuknya, Rica meraba-raba pahaku dan memegang kontolku yang perlahan mulai berdiri, kubuka tali pengait piyamanya dan langsung saja kulepas piyama itu.Kuremas-remas dadanya denganpenuh nafsu, Rica menggeliat kenikmatan, kulepaskan tali BHnya dan kujilati puting susunya, Rica semakin bergairah. Dia mengurut-urut kontolku yang semakin tegang dan keras. Kuturunkan celana dalamnya dankudorong tubuhnya ke dinding, kutempelkan tubuhku ke tubuh Rica yang semakin terangsang, kami berciuman dengan begitu panasnya, kugesek-gesekkan kontolku ke memek Rica, kami yang sudah sama-sama bertelanjang bulat saling berpelukan dengan penuh nafsu. Kuremas pantatnya sehingga pinggulnya tertarik ke depan dan memeknya semakin hangat menyentuh kontolku, libidoku semakin memuncak, kuangkat sebelah kaki Rica kemudian kumasukkan kontolku ke dalam memeknya, kamipun melakukan seks sambil berdiri. Kudorong pantatku maju sehingga kontolku masuk lebih dalam di lubang senggama Rica. Memek Rica nikmat juga, kukocok-kocok kontolku ke dalam memeknya.semakin cepat dan semakin cepat sambil terus kuremas-remas dua gunung dadanya yang sangat montok. Kubalikkan tubuhnya dan dia menunduk, tangannya bersandardi meja, badannya yang seksi membelakangiku, pantat Rica berada tepat di depan kontolku yang tegang dan keras. Kupegang pinggulnya dan kuarahkan ujung kontolku ke lubang anusnya, aku ingin mencoba apa anusnya perawan, kumasukkan perlahan kontolku ke lubang anusnya semakin dalam dan semakin dalam, ternyata anusnya pernah dientot juga tapi masih lumayan sempit sehingga duburnya menjepit kontolku dengan penuhkehangatan, kontolku seperti disedot-sedot dan diurut di dalam duburnya. Rica mendesah semakin keras, kuentot semakin kencang lubang duburnya. Kupegang pinggulnya dan kugoyang-goyang, pinggulnya kugerakkan maju mundur, oh nikmat sekali. Beberapa saat kemudian aku mau orgasme, kukeluarkan kontolku dan kupegang kepala Rica, kutarik badannya sehingga dia duduk di depanku, kukocok-kocok kontolku dengan tanganku semakin cepat, Rica membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya, dan spermaku keluar diatas lidahnya, dan Rica menelan spermaku kemudian menjilati sisa-sisa sperma di kepala kontolku, aduh aku menggelinjang kenikmatan. Kutarik dan kugendong Rica ke atas kasur, kutidurkan dia disamping Sendy yang dari tadi melihat permainan seks panas kami, tapi mungkin sudah terlalu capek Sendy hanya bisa menatap dengan wajah lemas dan ngantuk. Aku pun merebahkan tubuhku di samping Rica. Kami bertiga tidur di kasur yang sama. Oh nikmatnya malam ini, dua wanita sekaligus aku entot.